Selasa, 20 Maret 2012

KEBUTUHAN ANAK SD

A. Kebutuhan Gizi Anak
Pada usia sekolah ini, anak banyak mengikuti aktivitas, fisik maupun mental, seperti bermain, belajar, berolah raga. Zat gizi akan membantu meningkatkan kesehatan tubuh anak, sehingga sistem pertahanan tubuhnya pun baik dan tidak mudah terserang penyakit. Umumnya orangtua kurang memperhatikan kegiatan makan anaknya lagi. Mereka beranggapan bahwa anak seusia ini sudah tahu kapan ia harus makan. Di samping itu, anak mulai banyak melakukan kegiatan di luar rumah, sehingga agak sulit mengawasi jenis makanan apa saja yang mereka makan.
Kebutuhan akan gizi seimbang di masa kanak-kanak memang tidak disangsikan lagi. Dalam masa pertumbuhannya anak memerlukan konsumsi makanan yang seimbang. Kekurangan zat-zat tertentu yang bermanfaat pada pertumbuhan anak, akan membuat anak kekurangan gizi. Kekurangn gizi dapat berakibat tidak saja pada perkembangan fisik dan kesehatan, tetapi juga kepribadian khususnya emosi dan kecerdasan. Perkembangan otak yang tidak normal membuat anak mengalami hambatan dalam kemampuan intelektualnya. Di segi kepribadian anak dapat mengalami penyesuaian diri yang kurang. Di lain pihak menjadi mudah menangis, rewel, dan cepat marah.
Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi dibanding anak balita. Diperlukan tambahan energi, protein, kalsium, fluor, zat besi, sebab pertumbuhan sedang pesat dan aktivitas kian bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi, anak seusia ini membutuhkan 5 kali waktu makan, yaitu makan pagi (sarapan), makan siang, makan malam, dan 2 kali makan selingan. Perlu ditekankan pentingnya sarapan supaya dapat berpikir dengan baik dan menghindari hipoglikemi. Bila jajan harus diperhatikan kebersihan makanan supaya tidak tertular penyakit tifoid, disentri, dan lain-lain. Anak remaja putri sudah mulai haid, sehingga diperlukan tambahan zat besi.

B. Hubungan Kesehatan dan Prestasi Belajar
      Sehat berarti dalam keadaan baik, yaitu baik segenap badan beserta bagian-bagian yang lain atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.

      Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lelah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan atau kelainan-kelainan fungsi alat indranya serta tubuhnya.
      Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekarja, tidur, makan, olah raga dan rekreasi.

C. Teori Kebutuhan dan Penerapan pada Anak Usia SD
Kebutuhan
      Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yangdialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila konsumenkebutuhannya tidak terpenuhi,ia akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya,jikakebutuhannya terpenuhi,konsumen akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagaimanifestasi rasa puasnya.Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidupdalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Model akademis kebutuhanyang paling terkenal adalah model yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Dalam modelitu, ia menyatakan bahwa manusia memiliki berbagai tingkat kebutuhan, mulai darikeamanan sampai aktualisasi diri. Model ini kemudian dikembangkan lagi oleh ClaytonAlderfer.Studi akademis tentang kebutuhan mencapai puncaknya pada tahun 1950-an. Saat ini,studi tentang kebutuhan kurang banyak diminati. Meskipun begitu, ada beberapa studiterkenal yang berhubungan dengan kebutuhan, misalnya studi yang dilakukan oleh RichardSennett yang meniliti tentang pentingnya rasa hormat. Studi lain yang dipelajari adalahtentang konsep kebutuhan intelektual yang teliti dalam kependidikan.Model Compassionate Communication, dikenal juga dengan nama NonviolentCommunication (NVC) buatan Marshall Rosenberg menyebutkan tentang adanya perbedaanantara kebutuhan universal manusia (apa yang menopang dan mendorong kehidupanmanusia) dengan strategi tertentu untuk memuaskan kebutuhan itu. Bertentangan denganMaslow, model Rosenberg tidak membagi kebutuhan ke dalam hierarki-hierarki tertentu.Dalam model tersebut, perasaan dijadikan indikator apakah kebutuhan itu telah terpuaskanatau belum. Salah satu tujuan dari model Rosenberg ini adalah mendorong manusia untuk mengembangkan kesadaran bahwa kebutuhan makhluk hidup akan terus bertambahsepanjang hidupnya sehingga manusia harus berusaha mencari strategi yang lebih efektif untuk menutupi kebutuhannya itu.
Teori Kebutuhan
      Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu:
·      Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus,istirahat dan sex
·      Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapijuga mental, psikologikal dan intelektual
·      Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
·      Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermindalam berbagai simbol-simbol status; dan  
·      Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagiseseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata
Berikut ini ringkasan tentang beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan di sekolah dalam mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow.

1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis:
l Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis.
l Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang tepat
l Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang.
l Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif.
2. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman:
l Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi.
l Adanya ekspektasi yang konsisten
l Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplinan siswa secara adil.
l Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/ ganjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa.
3. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan:
a. Hubungan Guru dengan Siswa:
l Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empatik, peduli dan intereres terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik.
l Guru dapat menerapkan pembelajaran individua dan dapat memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya)
l Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari pada yang negatif.
l Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya.
l Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya.
b. Hubungan Siswa dengan Siswa:
l Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama mutualistik dan saling percaya di antara siswa
l Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai forum, seperti olah raga atau kesenian.
l Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan pembelajaran.
l Sekolah mengembangkan tutor sebaya
l Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam.
4. Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri:
a. Mengembangkan Harga Diri Siswa
l Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki siswanya (scaffolding)
l Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa
l Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa
l Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi
l Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan
l Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipai dan bertanggung jawab.
l Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mengkin dilakukan secara pribadi, tidak di depan umum.
b. Penghargaan dari pihak lain
l Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan.
l Mengembangkan program “star of the week”
l Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yang diperoleh siswa.
l Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap sisiwa untuk memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang baik.
l Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan keputusan yang terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri.
c. Pengetahuan dan Pemahaman
l Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin diketahuinya.
l Menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui pendekatan discovery-inquiry
l Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam
l Menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk berfikir filosofis dan berdiskusi.
d. Estetik
l Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik
l Menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk di dalamnya memampangkan karya-karya seni siswa yang dianggap menarik.
l Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenangkan
l Memelihara sarana dan pra sarana yang ada di sekeliling sekolah
l Ruangan yang bersih dan wangi
l Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah
5. Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi Diri
l Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang terbaiknya
l Memberikan kekebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuan dan potensi yang dimilikinya
l Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata.
l Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif siswa.
l Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self expressive” dan kreatif

D. Pengaruh Sekolah pada Kepribadian Anak Usia SD
        Saat ini begitu banyak siswa yang tampaknya kurang termotivasi untuk sekolah. Hal ini memang lebih banyak dijumpai pada siswa remaja. Namun agar penyakit ini tidak menular ke siswa SD maka diperlukan usaha yang maksimal untuk menciptakan lingkungan belajar yang dapat memotivasi siswanya.
        Pada dasarnya ada dua macam motivasi yang dapat menentukan keberhasilan seseorang, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Diantara keduanya motivasi intrinsik merupakan motivasi yang terpenting dalam diri seseorang, dan motivasi inilah yang diharapkan lebih ditingkatkan dalam diri individu. Hal ini dapat dimengerti karena motivasi intrinsik merupakan sumber yang kuat dan positif dalam kehidupan manusia. Untuk meningkatkan motivasi intrinsik, diperlukan usaha untuk menciptakan suatu Kegiatan Belajar yang menantang, yang dapat mendorong rasa ingin tahu anak, yang dapat mengontrol dan dapat meningkatkan daya imajinasi siswa. Untuk menciptakan situasi belajar yang demikian memang diperlukan usaha yang maksimal dari pengajarnya.
        Dalam mencapai sesuatu, kita dapat menentukan apakah seseorang lebih berorientasi pada materi atau tugas, ataukah berorientasi helpless (merasa tidak berdaya, dimana anak sudah menyerah ketika diberi suatu tugas yang sulit). Orientasi pada tugas merupakan hal yang positif yang perlu dikembangkan pada diri seseorang, karena anak yang berorientasi pada tugas umumnya mementingkan kemampuannya, memusatkan perhatian pada strategi belajarnya. Anak juga umumnya berpikir dan bertindak hati-hati, dan sangat senang pada tugas-tugas yang penuh tantangan. Bagaimana cara anak memandang kecerdasannya, sejauh mana ia percaya akan kemampuannya dapat berpengaruh pada kemampuan dan harapan anak untuk menguasai suatu pelajaran. Sikap orang tua dan bagaimana lingkungan rumah serta jenis pola asuh yang diterapkan di rumah turut berperan dalam perwujudan motivasi intrinsiknya
        Faktor-faktor psikologis lainnya yang juga perlu dipertimbangkan dalam meningkatkan motivasi, khususnya motivasi intrinsik seseorang adalah bagaimana guru menciptakan suatu lingkungan belajar yang menyenangkan dan memotivasi siswanya. Sebelum menggunakan suatu kegiatan belajar tertentu, guru perlu membuat perencanaan terlebih dahulu. Guru harus jeli dalam melihat kelompok siswa yang ada di kelasnya, apakah tipe individualistik, kooperatif atau tipe kompetitif (senang bersaing). Bagaimana iklim kelas, interaksi guru dan siswanya, kegiatan manajemen guru di kelas, cara guru mengajar dll juga turut berpengaruh dalam memotivasi siswanya. Adalah tugas guru dalam menciptakan situasi belajar di kelas. Namun di lingkungan rumah pun orang tua perlu menunjang apa yang diberikan guru di sekolahnya. Untuk itu komunikasiguru dan orang tua tampaknya perlu terjalin agar sejalan antara apa yang diajarkan di kelas maupun di rumah.

KETERAMPILAN GERAK DAN UNSUR-UNSUR PENDUKUNGNYA

A.   KETERAMPILAN GERAK
1.    Konsep Gerakan Tubuh Manusia
      Gerakan manusia dipelajari secara cermat di dalam kinesiologi dan beberapa cabang ilmu dari kinesiologi, yaitu : biomekanika, kinematika. Kinesiologi mempelajari gerakan manusia dari sudut pandang ilmu fisika. Didalamnya terdapat analisis muskuloskeletal gerakan manusia berdasarkan prinsip-prinsip dan hukum mekanika (Katharine F. Wells dan Kathryn Luttgens, 1976).
      Konsep tentang gerakan manusia tidak lepas dari konsep tentang gerakan pada umumnya. Gerakan adalah aksi atau proses perubahan letak atau posisi ditinjau dari suatu titik tertentu sebagai pedomannya. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa suatu gerakan bisa diketahui apabila ada titik tertentu yang digunakan sebagai petunjuk.
      Konsep tentang gerakan selalu berhubungan dengan konsep tentang ruang, gaya, dan waktu. Didalam konsep ruang dikenal adanya arah, yaitu : kanan, kiri, depan, belakang, atas, dan bawah. Selain itu dikenal juga adanya jarak, yaitu : dekat, agak jauh, dan jauh. Dalam konsep gaya berbicara tentang pengaruh, gaya yang berpengaruh adalah gaya internal dan eksternal. Gaya adalah pemacu gerakan. Agar gerakan bisa terjadi, gerakan yang berbengaruh itu karena cukup besar. Hubungan antara gerakan dan konsep waktu bisa dilihat dalam kenyataan bahwa gerak membutuhkan proses; sedangkan proses selalu membutuhkan waktu.
      Pengkasjian gerakan benda
a.    Gerakan ditinjau dari segi mekanis
Secara mekanis, kerakan diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu:
1)    Gerakan translatori
      Adalah gerakan dimana benda bergerak secara keseluruhan dari suatu tempat ketempat lain. Misalnya gerakan bola yang ditendang. Apabila bola yang ditendang itu tidak berputar dan gerakannya lurus, maka gerakannya disebut gerakan rektilinier atau bisa disebut linier. Sedangkan apabila bola itu jalannya melengkung maka gerakannya disebut gerakan kurvilinier.
2)    Gerakan rotatori
Adalah gerakan yang berpusat pada poros tertentu. Misalnya gerakan tangan melenggang.
b.    Gerakan ditinjau dari segi muskular
            Tubuh manusia dapat bbergerak karena adanya kontraksi otot. Kontraksi otot ini dapat menghasilkan gerkan menekuk (fleksi), melurus (ekstensi), atau berputar pada persendian (rotasi).
            Gerakan pada bagian-bagian tertentu dihasilkan dari kontraksi sekelompok otot-otot (otot penggerak/agonis). Pada sisi lain yang berkebalikan dengan otot-otot penggerak ada otot-otot lain yang sifatnya menghambat pergerakan (antagonis). Ada juga otot yang sifatnya mengatur gerakan (sinergis).
            Jika otot-otot agonis, antagonis, dan sinergis bisa berfungsi sevara serasi, maka gerakan bisa terjadi dengan lancar.
c.    Gerakan ditinjau sebagai suatu sistem
            Sistem adalah serangkaian fungsi-fungsi yang beraksi bersama-sama untuk satu tujuan yang sama. Gerakan tubuh dihasilkan dari 3 macam fungsi utama yang bekerja sebagai suatu sistem. Fungsi-fungsi itu adalah:
1)    Sistem penggerak
Meliputi otot-otot, tulang, dan persendian.
2)    Sistem suplai
Meliputi pencernaan, pernafasan, dan peredaran darah.
3)    Sistem kontrol
Meliputi syaraf, dan endokrin atau hormon-hormon dalam tubuh.
d.    Gerakan ditinjau dari tipe tugas otot-otot rangka
Tugas otot-otot kelompokkan menjadi 4 tipe, yaiitu:
1)    Tugas menopang tubuh atau suatu beban
a)    Tugas menopang tubuh
Tugas menopang tubuh bisa dibedakan berdasarkan sifat bidang tumpuannya, yaitu menopang tubuh pada permukaan yang padat (berdiri, duduk, berlutut, berdiri tangan), dan menopang tubuh pada benda cair (mengapung).
b)    Tugas menopang beban
Tugas menopang bebean bisa dilakukan dalam bentuk mendukung beban; bebannya bisa diatas kepala, dipundak, di punggung, di lengan atau di tangan.
2)    Tugas menahan tubuh atau menggelantung
Menahan tubuh dalam sikap menggelantung juga memerlukan kontraksi otot yang bersifat statis atau kontraksi isometik. Menggelantung dilakukan dengan cara berpegangan erat pada objek yang digunakan untung menggelantung, atau mengaitkan kaki dengan posisi kaki menekuk pada lutut. Objek tempat menggelantung bisa berupa benda diam ataupun benda bergerak.
3)    Tugas menggerakan tubuh dan menggerakkan benda
Untuk menggerakan tubuh dan menggerakan benda diperlukan kontraksi otot yang bersifat dinamis (kontraksi isotonik).
a)    Tugas menggerakkan tubuh keseluruhan
Menggerakkan tubuh secara keseluruhan bisa dilakukan dengan bertumpu pada permukaan padat (berjalan, berlari, melompat, merangkak, mengguling, salto, meroda), pada suatu alat yang bisa bergerak ( bersepeda, bermain sepatu roda, mandayung), dan di air (berenang, menyelam)
b)    Tugas menggerakkan tubuh sebagian-sebagian
Menggerakkan tubuh sebagian-sebagian bisa dilakukan terutama pada bagian-bagian tubuh yang berhubungan oleh persendian. Gerakkan terjadi karena adanya kontraksi otot-otot rangka.
c)    Tugas menggerakkan suatu benda
Untuk menggerakkan suatu benda diperlukan gaya yang dihasilkan dari tubuh. Gaya yang dihasilkan oleh tubuh bisa dikenakan pada benda yang digerakkan secara langsung (melemparkan bola, menendang bola)  dan secara tidak langsung (menembakkan peluru mengunakan senapan, membidik anak panah menggunakan busur).
4)    Tugas menahan benturan
Benturan terjadi karena tubuh yang bergerak terhalang oleh benda diam di luar dirinya atau dari suatu benda yang bergerak kearah dirinya. Untuk menahan benturan diperlukan gerakan untuk menyerap gaya yang menyebabkan terjadinya benturan.
a)    Tugas menahan benturan dari tubuh yang bergerak
- memfungsikan kaki sebai pegas pada saat mendarat sesudah meloncat
b)    Tugas menaan benturan dari benda yang bergerak
- sedikit menarik tangan pada saat menangkap bola yang datangnya cepat
2.    Pengertian dan Klasifikasi Keterampilan Gerak
a.    Pengertian keterampilan gerak
            Gerakan keterampilan merupakan salah satu katagori didalam domain psikomotor. Gerakan keterampilan merupakan salah satu kategori gerakan yang di dalam melakukannya diperlukan koordinasi dan kontrol tubuh secara keseluruhan atau sebaian tubuh. Tingkat koordinasi dan kontrol tubuh dalam melakukannya cukup kompleks.
            Keterampilan gerak bisa diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik. semakin baik penguasaan gerak keterampilan, maka pelaksanaanya akan semakin efisien.
            Gerakan keterampilan meliputi 3 kategori yaitu : keterampilan adaptif sederhana, keterampilan adaptif terpadu, dan keterampilan adaptif kompleks.  
b.    Klasifikasi keterampilan gerak
Pengklasifikasikan keterampilan gerak bisa dibuat berdasarkan beberapa sudut pandang. Berikut beberapa klasifikasi, yaitu:
1)    Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerakan
      Kecermatan gerakan bisa ditentukan antara lain oleh jenis otot-otot yang terlibat. Ada gerakan yang melibatkan otot-otot besar, ada yang melibatkan otot-otot halus.
      Keterampilan gerak dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:
a)    Keterampilan gerak agal (gross motor skills)
Adalah gerakan yang didalam pelaksanaannya melibatkan otot-otot besar sebagai basis utama. Diperlukan keterlibatan bagian-bagian tubuh secara keseluruhan.
b)    Keterampilan gerak halus (fine motor skills)
Adalah gerakan yang di dalam pelaksanaannya melibatkan otot-otot halus sebagai utama gerakan. Melibatkan sebagian dari anggota badan yang digerakan oleh anggota badan yang digerakkan oleh otot-otot halus.
2)    Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan akhir gerakan
      Keterampilan gerak bisa dibedakan menjadi 3 katagori, yaitu:
a)    Keterampilan gerak diskret (discrete motor skills)
Adalah keterampilan gerak dimana dalam pelaksanaannya bisa dibedakan secara jelas titik awal dan titik akhir dari gerakan. Contohnya menggerakan mengguling satu kali ke depan.
b)    Keterampilan gerak serial (serial motor skills)
Adalah keterampilan gerak diskret yang dilakukan beberapa kali secara berlanjut. Contohnya berguling kedepan beberapa kali.
c)    Keterampilan gerak kontinyu (continous motor skills)
Keterampilan gerak yang tidak bisa dengan mudah ditandai titik awal atau titik akhir dari gerakannya. Contohnya keterampilan gerak bermain tenis atau permainan olahraga lain.
3)    Klasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan
      Gerakan keterampilan bisa dikategorikan menjadi 2 yaitu:
a)    Keterampilan tertutup (closed skill)
Adalah keterampilan gerak dimana pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak berubah, dan stimulus gerakannya timbul dari dalam diri si pelaku sendiri. Contoh gerakan mengguling pada senam lantai.
b)    Keterampilan terbuka (open skill)
Adalah keterampilan gerak dimana dalam pelaksanaanya terjadi pada kondisi lingkungan yang berubah-ubah, dan pelaku bergerak menyesuaikan dengan stimulus yang timbul dari lingkungannya. Perubahan kondisi lingkungan bisa bersifat temporal dan bisa bersifat spasial. Contoh gerakan memukul bola yang dilambungkan.
B.   UNSUR-UNSUR PENDUKUNG GERAKAN YANG TERAMPIL
            Seseorang memiliki gerakan trampil adalah seseorang yang mampu melakukan gerakan secara efisien dan benar secara mekanis. Agar seseorang bisa memiliki keterampilan gerak yang baik, diperlukan proses belajar dan berlatih dalam jangka waktu yang relatif lama.untuk mencapai efisiensi gerakan diperlukan dukungan dari beberapa unsur kemampuan yang ada pada diri pelakunya. Yang perlu mendukung agar gerakan menjadi terampil atau menjadi efisien bukan hanya kemampuan fisik, tetapi juga kemampuan emosional. Antara ketiga kemampuan tersebut saling berkaitan di dalam membentuk efesiensi gerak.
            Mengenai berbagai unsur kemampuan atau kondisi yang diperlukan untuk mendukung gerakan yang efisien, yang didalam fungsi-fungsi fisik, mental, dan emosional bisa dijelaskan sebagai berikut.
1.    Unsur Kemampuan fisik
      Fisik merupakan sarana utama untuk merupakan gerakan. Kondisi fisik yang baik akan menghasilkan gerakan yang efisien. Macam-macam kemampuan fisik:
a.    Kecepatan reaksi
Berperan dalam gerakan dimana respon gerak harus dilakukan sesegera munkin setelah ada stimulus. Misalnya dalam start lari cepat.
b.    Kekuatan
Kekuatan sangat diperlukan dalam melakukan gerakan-gerakan yang memerlukan gaya fisik yang besar. Dalam berbagai macam gerakan olahraga, banyak yang memerlukan gaya fisik yang besar untuk melakukannya dengan baik.
c.    Ketahanan
Ketahanan fisik sangat berperan dalam melakukan gerakan dalam jangka waktu lama. Dalam kegiatan olahraga banyak gerkan yang harus dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu lama. Misalnya sepakbola yang harus bertahan selama 2x45 menit.
d.    Kecepatan
Kecepatan gerak sangat diperlukan untuk menyelesaikan tugas gerak yang harus diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
e.    Fleksibilitas
Fleksibilitas saangat diperlukan dalam menyelesaikan tugas gerak dimana gerakan-gerakannya memerlukan keluasan gerak persendian atau perlu pemaksaan gerak persendiaan. Gerakan-gerakan di dalam olahraga yang memerlukan fleksibilitas adalah gimnastik, judo, dan gulat.
f.     Ketajaman indra
Ketajaman indra kinestetik yang merupakan fungsi untuk merasakan posisi dan gerak tubuh dangat diperlukan dalam melakukan gerakan-gerakan yang mementingkan kebenaran bentuk gerakan. Misalnya loncat indah.
Fungsi indra lain yang juga berperan dalam penyelesaian tuga gerak adalah indra peraba dan indra pendengar; namun peranya tidak sebesar indra penglihat dan indra gerak.

      Setiap unsur kemampuan fisik diatas dalam memberikan dukungan pelaksanaan  gerakan ketrampilan tidak selalu sama besarnya untuk setiap macam gerakan. Perbedaan itu ditentukan oleh karakteristik gerakan yang dilakukan.
     
2.    Unsur Kemampuan Mental
      Mental adalah pikiran; jadi kemampuan mental berarti kemampuan untuk berpikir, dan kemampuan imajinasi.
      Kemampuan mental juga berpengaruh terhadap kemungkinan terciptanya gerakan yang efisien. Berikut adalah kemampuan yang diperlukan untuk mendukung terciptanya gerak:
a.    Kemampuan memahami gerakan yang akan dilakukan
Pemahan mengenai keterampilan yang akan dilakukan diperlukan agar pelaku tahu apa yang harus dilakukan. Dengan memahami keterampilan yang harus dilakukan maka otak bisa memberikan komando gerak sesuai dengan yang diinginkan kepada sistim penggerak tubuh.
b.    Kecepatan memahami stimulus
Kecepatan memahami stimulus dan kecepatan membuat keputusan sangat erat hubungannya. Kedua macam kemampuan ini penting dalam kaitannya dengan pemberian respon terhadap stimulus yang diterima.apabila stimulus cepat dipahami, kemudian keputusan cepat dibuat, maka responnya juga bisa dengan cepat diberikan.
c.    Kecepatan membuat keputusan
d.    Kemampuan memahami hubungan spasial
Adalah kemampuan untuk mentaksir jarak antara suatu objek dengan dirinya atau suatu objek dengan objek yang lain.
e.    Kemampuan menilai obyek yang bergerak
f.     Kemampuan menilai irama
Kemampuan menilai irama meliputi unsur menilai lamanya waktu dan menilai intensitas. Kemampuan ini sangat penting dalam gerakan-gerakan ritmik atau berirama.
g.    Kemampuan mengingat gerakan lampau
Mengingat disini dimaksud bukan hanya mengingat dari segi pikir saja, tetapi juga dalam geraja atau kinesthetic memory, yaitu kemampuan melakukan kembali gerakan yang pernah bisa dilakukan. Dengan pengertian ini menjadi lebih jelas bahwa kemampuan mengingat gerakan adalah penting karena keterampilan gerak terbentuk dari berbagai unsur kemampuan gerak yang perlu dikuasai sebelumnya.
h.    Kemampuan memahami mekanika gerakan
Dengan memahami bentuk-bentuk gerakan yang benar, maka otak bisa memberikan komando gerak kepada sistem penggerak tubuh untuk melakukan gerakan-gerakan dengan bentuk yang benar.
i.      Kemampuan berkonsentrasi
Kempuan berkosentrasi sangat penting dalam pelaksanaan keterampilan yang memerlukan keseriusan, kecermatan, dan pengarahan seluruh daya yang dimiliki.
3.    Unsur Kemampuan Emosional
      Kemampouandan kondisi emosional yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan gerakan yang efisien adalah sebagai berikut:
a.    Kemampuan mengendalikan emosi dan perasaan.
Kemampuan mengendalikan emosi memberikan kemungkinan bagi seseorang untuk berbuat sesuai dengan yang seharusnya dilakukan, atau tidak berbuat diluar batas.
b.    Tidak ada gangguan emosional.
Gangguan emosional misalnya ketegangan emosi, kemarahan, kesedihan, erat kaitannya dengan penampilan gerak. Kondisi gerak bisa terganggu karena adanya gangguan emosi.                       
c.    Merasa perlu dan ingin mempelajari atau melakukan gerak.
Merasa perlu dan ingin mempelajari atau melakukan gerak merupakan motivasi internal atau dorongan dari dalam diri untuk berbuat dal bentuk mempelajari atau melakukan gerakan.
d.    Memiliki sikap yang positif terhadap prestasi gerak.
Sikap positif terhadap prestasi bisa menimbulkan kecenderungan berbuat untuk berusaha mencapai suatu prestasi.
4.    Organisasi Unsur-unsur Pendukung Gerakan yang Terampil
      Didalam berbagai gerakan, semiua sistem tubuh difungsikan melaluinsistem saraf untuk menghasilkan kontrol tubuh pada saat melakukan gerakan. Kontrol tubuh ada 3 macam, yaitu:
a.    Kontrol keseimbangan
Meliputi kemampuan untuk menyesuaikan pusat gravitasi secara efektif dalam hubungannya dengan bidang tumpuan, baik tumpuan yang tidak bergerak maupun tumpuan yang bergerak. Kontrol keseimbangan merupakan fungsi dari organ vestibular yang berada pada telinga bagian dalam, dan didalam fungsinya ditunjang oleh fungsi mata. Dalam keadaan seseorang bergerak, tangan dan kaki berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh.
b.    Kontrol ketepatan waktu berbuat (timing)
Pada dasarnya merupakan pengatur irama gerakan. Dalam hal ini terwujud dalam bentuk ketepatan waktu kontraksi sekelompok otot sehingga bisa menghasilkan gerakan dengan kecepatan, urutan dan lamanya tiap unsur gerakan yang sesuai dengan kebutuhan.
c.    Kontrol muskular
Merupakan kemampuan mengendalikan kontraksi dan relaksasi otot. Kemampuan relaksasi penting untuk memperoleh efisiensi gerakan dan mempercepat proses pemulihan kesegaran sesudah melakukan aktivitas.

            Kontrol keseimbangan, kontrol timing, kontrol muskular saling berhubungan didalam pelaksanaan fungsinya. Ketiga fungsi kontrol tersebut secara bersama-sama mewujud dalam bentuk kelincahan dan koordinasi gerakan. Kelincahan (agiliti) adalah kemampuan mengubah arah gerakan dan/atau posisitubuh dengan cepat. Sedangkan koordinasi adalah pemfungsan beberapa otot secara bersama dengan timing dan keseimbangan yang baik didalam suatu gerakan.
            Gerakan dikatakan efisien apabila gerakan-gerakan yang terkoordinasi dengan baik dikombinasikan untuk menghasilkan gerakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu, dan memanfaatkannya dengan perolehan nilai yang tinggi, dengan arah yang baik, dan menggunakan tenaga sekecil mungkin.